Ucapan Selamat Sahur Untuk Kolega Terdekat Update !! - Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam kalender Hijriah Islam dimana umat Islam diharapkan berpuasa setiap hari dari fajar sampai terbenam. Perubahan perilaku makan selama bulan Ramadhan dan pantangannya makanan dan minuman mempengaruhi pemberian obat oral dan bentuk sediaan kenyamanan lainnya. Ada kebutuhan untuk menyoroti dan menggambarkan peran apoteker dalam tantangan penyesuaian pengobatan yang dihadapi pasien pada bulan suci Ramadhan.
Apoteker memiliki peran penting dalam menasihati dan menasihati pasien yang sedang mengamati Ramadhan. Dengan memahami kemungkinan kepatuhan dan kepatuhan, apoteker dapat mendukung pasien Muslim selama ini.
Konsultasi pasien sangat penting saat mempersiapkan pasien untuk bulan Ramadhan. Pasien harus disarankan untuk merencanakan menjelang puasa dengan mengunjungi apotek lokal mereka untuk mendiskusikan kebutuhan obat-obatan dan kesehatan mereka.
Penting bagi profesional kesehatan untuk mengenali perubahan yang bisa terjadi pada tubuh saat puasa. Selama puasa, tubuh menghasilkan energinya sendiri dengan membakar kelebihan lemak yang disimpan, karbohidrat dan gula untuk menghasilkan energi. Secara metabolik, puasa awal ditandai dengan tingginya kadar glukoneogenesis dengan asam amino sebagai substrat primer.
Beberapa perubahan hormon terjadi saat puasa, termasuk penurunan kadar insulin dan T3 dan peningkatan kadar glukagon dan reverse T3. Hal ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai kebutuhan dan keterbatasan medis pasien, sehingga memungkinkan mereka menyesuaikan adaptasi obat sesuai dengan tuntutan Ramadhan. Obat-obatan masuk dalam berbagai bentuk farmasi dan bisa memiliki rute administrasi yang berbeda. Banyak obat oral masuk dalam bentuk lain, termasuk suntikan, tambalan, supositoria, pessaries dan inhaler. Tidak semua formulasi obat yang berbeda dilarang digunakan saat berpuasa menurut banyak ilmuwan klasik dan kontemporer.
Profesional kesehatan harus bekerja sama dengan pasien untuk melihat apakah perubahan dapat dilakukan terhadap rejimen pengobatan mereka atau untuk menunda dosis sesuai dengan rutinitas puasa, namun hal ini mungkin tidak mungkin dilakukan dalam semua kasus. Dalam situasi ini, profesional kesehatan harus memberikan semua fakta kepada pasien dan menyarankan mereka untuk berkonsultasi dengan seorang ilmuwan Islam. Banyak obat yang diresepkan untuk berbagai kondisi tersedia sebagai pelepasan segera, pelepasan media dan pelepasan yang berkelanjutan. Ini berarti bahwa beberapa jenis obat dapat tetap dan efektif dalam tubuh untuk jangka waktu yang lebih lama, mengurangi kebutuhan untuk minum obat berkali-kali di siang hari.
No comments:
Post a Comment