Ucapan Idul Fitri Bahasa Jawa Halus - Melengkapi ritual puasa satu bulan semasa Ramadhan bisa jadi tantangan. Perawatan diet yang tepat bisa membantu Anda mendapatkan yang terbaik darinya.
Ritual puasa selama bulan Ramadhan, yang membawa sukacita bagi kebanyakan umat Islam yang dengan penuh semangat menunggu bulan yang akan datang, sebenarnya bisa bermanfaat bagi kesehatan kita. Puasa dari senja sampai fajar, bagaimanapun, juga menimbulkan sejumlah tantangan bagi para penjaga gawang.
Aryo, 35, yang bekerja sebagai jurnalis koran, adalah salah satunya.
"Selama puasa, saya selalu merasa mengantuk, saya tidak bisa menulis apapun. Tubuh saya juga terasa lesu, "katanya, menambahkan bahwa satu-satunya saat dia merasa nyaman bekerja selama Ramadhan adalah di malam hari, setelah masa terputus-putus.
Miranti, 28, sementara itu, mengatakan bahwa biasanya dia dan teman-temannya bertambah berat setelah Ramadhan dan bukannya kehilangannya.
"Aneh kalau kita bertambah gemuk setelah bulan puasa tapi itu terjadi karena kita cenderung menikmati pesta makan selama jam-jam sibuk," katanya.
Kelesuan dan penambahan berat badan adalah dua masalah paling umum yang terkait dengan masa puasa. Menurut ahli gizi dan ahli gizi Geeta Seth, yang mengelola klinik di Jakarta, puasa bermanfaat bagi kesehatan kita.
"Karena kita menahan diri untuk tidak minum dan makan, sistem pencernaan kita benar-benar berhenti, tidak terlalu banyak bekerja. Ini meningkatkan aktivitas metabolik kita, yang membantu sistem organ lain bekerja lebih baik, "kata Seth kepada The Jakarta Post.
Dia mengatakan bahwa karena aktivitas metabolisme yang meningkat ini, orang harus benar-benar menurunkan berat badannya setelah Ramadhan.
Untuk merasa diremajakan selama dan setelah masa puasa dan hindari tantangan fisik yang terkait dengannya, bagaimanapun, kebiasaan makan harus dijaga sepanjang bulan.
Menurut Seth, konsumsi gula dan lemak berlebih karena makan berlebih saat waktu makan siang yang cepat dan menjelang dini hari benar-benar menyebabkan kelesahan dan mengantuk pada saat puasa.
"Jadi bukan karena kita belum makan sepanjang hari. Konsumsi barang-barang bergula yang berlebihan akan menghasilkan kenaikan kadar gula darah sementara, namun segera turun. Penurunan mendadak ini adalah alasan orang merasa ngantuk dan lesu, membuat mereka tidak nyaman di sore hari, "jelasnya, menasihati agar konsumsi permen selama Ramadhan harus dihindari.
Jenis makanan lain yang harus dihindari selama bulan Ramadhan adalah makanan yang digoreng dan makanan tinggi lemak hewani, karena menyebabkan kenaikan berat badan dan lonjakan kolesterol.
"Saat orang makan berlemak dan makanan berlemak tinggi di malam hari, tingkat kolesterol mereka akan meningkat setelah bulan Ramadhan usai. Tingkat kolesterol kita tidak boleh melebihi 200. Biasanya tingkat kolesterol orang naik menjadi 250 setelah Ramadhan dan itu tidak baik, "jelas Seth.
No comments:
Post a Comment